Back

Pasar Saham Asia: Kenaikan Terlihat Terbatas meskipun Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Kecil, Minyak Melemah

  • Saham-saham Asia sedikit positif meskipun suasana pasar optimis pasca kebijakan the Fed yang kurang hawkish.
  • Sesi hari Kamis akan menjadi sangat volatil menjelang keputusan suku bunga oleh ECB dan BoE.
  • Ekuitas RRT kemungkinan besar akan menari mengikuti irama data IMP Jasa Caixin.

Pasar di ranah Asia cukup positif pada hari Kamis karena Federal Reserve (Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil untuk menjaga alat moneternya tetap tajam dalam memerangi inflasi. Ketua The Fed Jerome Powell mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dan mendorong suku bunga menjadi 4,50-4,75% tetapi tetap membuka peluang untuk ekspansi lebih lanjut dalam biaya pinjaman.

Pada saat berita ini diturunkan, Nikkei225 Jepang naik 0,17%, SZSE Component naik 0,36%, KOSPI naik 0,80%, Hang Seng naik 0,47%, dan Nifty50 turun 0,36%.

Fed Powell telah mengkonfirmasi bahwa proses disinflasi telah dimulai di Amerika Serikat tetapi masih belum puas bahwa kebijakan moneter cukup ketat untuk mencapai stabilitas harga dengan melambatnya Indeks Harga Konsumen (IHK) ke target 2%. Sementara itu, penurunan data Automatic Data Processing (ADP) Employment menjadi 106.000 dan lonjakan data lowongan pekerjaan telah menyampaikan bahwa perekonomian Amerika Serikat gagal menyediakan pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi permintaan yang ditawarkan oleh sektor korporasi. Untuk lebih jelasnya, Nonfarm Payrolls (NFP) AS akan menjadi perhatian para investor.

Sesi hari Kamis akan sangat volatil menjelang keputusan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB ) dan Bank of England (BoE). Pasar mengharapkan sikap hawkish pada suku bunga oleh bank-bank sentral karena tingkat inflasi di kedua negara tersebut masih meraung-raung.

Sementara itu, saham-saham RRT kemungkinan besar akan menari mengikuti irama data IMP Jasa Caixin yang akan dirilis pada hari Jumat. Setelah rilis IMP Manufaktur yang tidak mengesankan, para investor mengalihkan fokus mereka ke data I MP Jasa. Data ekonomi terlihat di 47,3 lebih rendah dari rilis sebelumnya di 48,0.

Dari sisi minyak, harga minyak mengalami aksi jual besar-besaran pada hari Rabu yang disebabkan oleh kontraksi kebijakan lebih lanjut oleh The Fed, IMP Manufaktur ISM AS yang lebih lemah, dan penumpukan persediaan minyak yang dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA) AS untuk minggu yang berakhir 27 Januari. Harga minyak telah mencoba untuk bergerak naik, namun, bias turun masih solid.

Berita Harga USD/INR: Pulih dari Bawah 81,70 karena Indeks USD Menemukan Bantalan di Sekitar 100,50

Pasangan USD/INR telah pulih setelah turun mendekati 81,65 di sesi Asia. Aset ini telah menemukan permintaan karena Indeks Dolar AS (DXY) telah menunj
Đọc thêm Previous

Analisis Harga USD/CAD: Penurunan Lebih Lanjut Bergantung pada Terobosan EMA-200

USD/CAD tetap tertekan di sekitar level terendah sejak pertengahan November 2022 karena menembus Exponential Moving Average (EMA) 200-hari pada Kamis
Đọc thêm Next