Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Pulih saat Pembeli Mempertahankan Level-Level Support Kunci
- Harga perak naik setelah menguji support di dekat $31,90.
- Aksi harga tetap terikat dalam kisaran dengan level kunci yang menjadi fokus.
- Candle harami potensial pada grafik mingguan menyoroti ketidakpastian pasar dan melemahnya momentum bearish.
Harga perak sedang pulih dari terendah sebelumnya, didukung oleh permintaan yang diperbarui di level support teknis.
Pada saat berita ini ditulis, XAG/USD naik 0,90% pada hari ini, diperdagangkan di dekat $32,53, setelah sempat turun di bawah Simple Moving Average (SMA) 100-hari di $31,90.
Kenaikan ini mencerminkan minat beli yang meningkat, meskipun pasar yang lebih luas tetap konsolidatif. Para investor terus mempertimbangkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang beragam dan harapan yang berkembang seputar kebijakan Federal Reserve (The Fed), meninggalkan perak terkurung dalam kisaran perdagangan yang terdefinisi dengan baik.
Perak memantul dari support saat para pembeli mendapatkan kembali kendali
Pada grafik harian, candlestick saat ini memiliki tubuh nyata kecil di dekat bagian atas sumbu bawah yang panjang — tanda klasik tekanan bearish intraday yang pada akhirnya ditolak.
Para pembeli masuk di SMA 100-hari, mendorong harga kembali menuju level pembukaan sesi. Meskipun ini tidak mengkonfirmasi pembalikan bullish, ini menyoroti permintaan yang kuat di level yang lebih rendah. Candle ini mewakili sikap defensif oleh para pembeli daripada perubahan tren yang jelas. Namun, dengan hari perdagangan masih berlangsung, penutupan yang terkonfirmasi diperlukan untuk memvalidasi pergerakan ini.
Perak tetap terbatasi antara SMA 100-hari di $31,90 dan SMA 50-hari di $32,76, dengan resistance tambahan di level psikologis $33,00. Support terdekat sejajar dengan Fibonacci retracement 61,8% dari rally Maret–April, di dekat angka $32,00. Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian berada di 47,68, menunjukkan profil momentum netral.
Grafik harian Perak (XAG/USD)
Grafik mingguan menyoroti potensi pergeseran momentum
Pada kerangka waktu mingguan, perak tampaknya membentuk pola harami bullish — candle bullish yang lebih kecil berkembang di dalam tubuh candle bearish yang lebih besar minggu lalu. Konfigurasi ini sering kali menandakan potensi hilangnya momentum bearish, terutama ketika terjadi di dekat level support yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, perak bertahan di atas Fibonacci retracement 23,6% dari kenaikan 2024, yang terletak di $31,81.
Grafik mingguan Perak (XAG/USD)
SMA 10-minggu dan 50-minggu, yang masing-masing berada di $32,57 dan $30,95, secara bertahap saling mendekat, menunjukkan struktur teknis yang semakin ketat. Relative Strength Index (RSI) pada grafik mingguan berada di 52,75, mencerminkan bias bullish yang ringan tetapi tidak ada momentum yang kuat ke arah mana pun. Penembusan yang berkelanjutan di atas $33,69 atau penutupan yang terkonfirmasi di bawah $31,80 kemungkinan akan menentukan pergerakan arah berikutnya untuk perak.
Perak FAQs
Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.
Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.
Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.
Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.