Pasar Saham Asia: Beragam karena DXY positif, RBI Naikkan Suku Bunga Repo 50 bp, Inflasi Tiongkok Dipantau
- DXY positif telah mengimbangi optimisme indeks AS yang bullish.
- RBI telah menaikkan suku bunga repo sebesar 50 bp menjadi 4,90%, inflasi terlihat stabil di atas 6%.
- Ekuitas Tiongkok lemah karena para investor menunggu IHK Tiongkok.
Pasar di domain Asia diperdagangkan beragam di tengah fundamental masing-masing yang berbeda. Pemulihan di Wall Street pada hari Selasa diperkirakan akan menanamkan optimisme di ekuitas Asia, namun, indeks dolar AS (DXY) yang positif pada hari Rabu memandu aset-aset yang sensitif terhadap risiko.
Pada saat penulisan, Nikkei225 Jepang naik 0,92% dan Hang Seng naik 1,73% sementara China A50 diperdagangkan datar dan Nifty50 turun 0,46%.
Ekuitas Tiongkok diperdagangkan datar pada hari Rabu karena para investor menunggu rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok, yang akan dirilis pada hari Jumat. IHK Tiongkok terlihat lebih tinggi di 2,5% terhadap data sebelumnya di 2,1%. Inflasi Tiongkok yang lebih tinggi akan membatasi People's Bank of China (PBOC) untuk mengalirkan lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian. Hal ini dapat mengurangi perkiraan pertumbuhan dan akan menyebabkan penyusutan ke dalam perekonomian.
Indeks India menunjukkan pergerakan liar karena Reserve Bank of India (RBI) telah menaikkan suku bunga repo sebesar 50 basis poin (bp). Pengumuman kenaikan suku bunga oleh RBI sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar karena ekonomi India menghadapi tantangan kenaikan harga minyak dan komoditas. Secara resmi, tingkat Suku Bunga Repo RBI berdiri di 4,90% setelah pengumuman kenaikan suku bunga. RBI mengharapkan keberlanjutan inflasi di atas 6% untuk tiga kuartal pertama Tahun Kalender (CY) 2022.